Senin, 23 November 2015

TUGAS 2 Teori Organisasi Umum 2 (Contoh Contoh Kasus)

Contoh kasus Teamwork.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH X

Rsud x merupakan salah satu rumah sakit umum yang berada di daerah x. Dengan visi menjadi rumah sakit umum yang diminati oleh masyarakat, RSUD X selalu berusaha untuk berbenah diri agar dapat bertahan ditengah persaingan pertumbuh rumah sakit di daerah tersebut rumah sakit di daerah
tersebut. Kenyataan dilapangan menunjukan bhawa usaha yang telah dilakukan oleh pihak RSUD X belum menunjukan jasil yang maksimal. Munculkan keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang dberikan pihak RSUD X dan jumlah pasien ang belum menunjukkan peningkatan adalah bukti yang mengindikasikan bahwa pihak RSUD X belum mampu untuk mewujudkan visi tersebut.

Berdasarkan wawancara awal diperoleh informasi mengenai ketidak puasaan pasien terhadap kualitas pelayan yang diberikan oleh RSUD X khususnya pada bagian keperawatan. Oleh sebab itu pelayanan keperawatan dalam upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit merupakan faktor penentu citra dan kualitas rumah sakit.

Perawat adalah tumpuan semua kegiatan yang ada dan salah satu sumber keberhasilan atau kegagalan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam menyelanggarkan tugas keperawatan secara bersama para perawat dituntut untuk saling bekerja sama dan saling mendukung. Kinerja time perawat yang efektif akan berbuah pada pencapaian kualitas pelayanan yang maksimal.

1.      Apakah masalah yang dihadapi oleh RSUD ?


Masalah yang dihadapi pihak RSUD ialah banyaknya keluhan dari masyarat/pasien yang masih merasa tidak puas atas kualitas pelayanan  yang khususnya pada bagian keperawatan.

2.      Bagaimana cara menyelesaikan masalah tesebut ?

Dari permasalahan yang dihadapai pihak RSUD tersebut cara menyelesaikannya yaitu dengan cara pihak RSUD harus meningkatkan kualitas pelayanannya lebih baik lagi terlebih khusus di bagian keperawatan agar kualitas dari rumah sakit tersebut bisa terjamin serta pada bagian keperawatan harusnya memiliki pengalaman yang jauh lebih baik karena tumpuan semua kegiatan yang ada dirumah sakit mereka yang menangainya, oleh karena itu seorang perawat harus bisa melakukan kerja sama antar perawat supaya kualitas pelayanan bisa maksimal.

Contoh kasus Kepemimpinan.

HARTOYO SEBAGAI MANAJER

Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukaan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendegnar secara informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “ dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengaharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”

1.      Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo ?

Gaya yang digunakan Haryoto ialah gaya kepemimpinan secara otoriter, otoriter sendiri merupakan gaya yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Jadi, bawahan harus selalu menuruti apapun perintah dari pemimpin tersebut.

2.      Konsekuensi apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya ?

Jika tidak dirubah maka Hartoyo dapat diturunkan dari jabatannya sekarang seorang manajer produksi dari perusahaannya, karena banyak dari karyawan pada bagian produksi yang dipimpinnya banyak mengeluh atas gaya kepemimpinannya yang ia gunakan. Karena tidak sepatutnya gaya kepemimpinan saat ia menjadi tentara dibawa kedalam dunia perusahaan, yang dibutuhkan dalam dunia perusahaan ialah seorang pemimpin seperti Hartoyo harusnya memiliki sifat yang demokratis dengan bawahannya supaya bisa bekerja sama dengan baik agar mendapatkan suasana yang nyaman namun serius dalam bekerja dan bisa meningkatkan semangat kerja para karyawan yang dipimpinnya.

Contoh tentang kasus komunikasi.

            Salah satu contoh kesalahan komunikasi dalam suatu organisasi pemuda desa atau biasa disebut Karang Taruna. Organisasi ini beranggotakan pemuda/pemudi dari desa setempat, dalam karang taruna sering mengadakan rapat rutin untuk membahas rencana-rencana maupun membahas suatu kegiatan yang dilakukan maupun yang akan dilakukan.   Rapat rutin yang biasa diadakan setiap sebulan sekali, sudah jelas pasti ada komunikasi di saat rapat dilakukan, dalam pembahasan-pembahasan atau pendapat dari seseorang tertentu harus benar - benar diperhatikan.

Didalam rapat rutin karang taruna, membahas juga beberapa masalah dalam lingkungan yang harus diselesaikan. Seorang ketua karang taruna akan menginformasikan masalah-masalah atau bahan pembahasan dalam rapat itu dan membutuhkan tanggapan atau pendapat dari anggota.

Tak jarang komunikasi untuk berpendapat maupun menerima pendapat menimbulkan masalah ter sendiri dikalangan antar individu maupun dengan anggota-anggota yang lainnya. Ada beberapa kata atau kalimat yang sering diucapkan namun ter kesan memaksa. Jadi anggota yang lainnya merasa ada sebuah keterpaksaan yang harus dilaksanakan. Misalkan dalam bahasa jawa seseorang sering berkata “pokok’e” atau“pokoknya”. Kata - kata itu kesannya memaksakan kehendak, dan mengakibatkan anggota yang lain tidak enak untuk mendengarkan pembicaraannya yang lain. Bila seseorang tidak bisa menerima pendapat yang juga kurang bisa dikemas dengan baik itu, maka orang itu jugaakan merespon tanggapan itu dengan nada-nada yang tidak enak didengar.

Seringkali pembicaraan jadi sangat memanas saat anggota lain menanggapinya dengan emosi.  Namun, ketika hal itu terjadi akan ada peringatan dari anggota yang lainnya yang mungkin bias diredakan. Ada juga seseorang yang karena emosinya terlalu tinggi dan menciptakan komunikasi atau pembicaraan yang tidak pantas untuk diucapkan, ia akan dibawa teman-temannya keluar dari rapat. Bisa juga orang itu yang malah langsung meninggalkan rapat dengan meninggalkan kata-katanya yang mengandung emosi tinggi.

Konflik komunikasi tersebut tidak hanya akan terjadi selama rapat, namun akan berturut-turut bermasalah dengan lawan bicara dalam rapat tersebut. Entah beberapa hari, minggu, maupun hitungan bulan. Mereka akan saling diam, tidak melihat dan menganggap tidak ada seseorang yang berkonflik dengan orang itu dengan memasang muka wajah yang sengit. Bila tidak ada pihak yang mengalah, maka tidak ada perdamaian didalamnya. Itulah masalah akibat berkomunikasi yang kurang efektif dan kesalah pahaman yang sering dialami oleh rapat rutin karang taruna yang seharusnya bertujuan bermusyawarah untuk mencapai mufakat.

Dari contoh kasus diatas ada banyak faktor yang melatar belakangi kesalahan dalam berkomunikasi baik mengemukakan pendapat maupun menerima pendapat dalam organisasi karang taruna ini. Berikut analisa permasalahan serta solusi yang dapat kami simpulkan yaitu: :

Perbedaan pendapat antar individu, latar belakang yang berbeda, watak dan sifat, serta kurangnya pengetahuan tentang topik yang dibahas dalam suatu rapat oleh para anggota. Dari perbedaan tersebut yang menimbulkan konflik social didalamnya. Seharusnya dalam menanggapi tanggapan harus disertai kontrol emosi yang baik, karena dengan terkontrolnya emosi pada setiap orang sangat penting dalam musyawarah tersebut, apalagi dalam menghadapi banyak orang. Memang tidak setiap orang mudah mengontrol emosinya, tetapi setidaknya harus lebih bisa mengontrol emosi agar dapat berfikir secara rasional dalam bermusyawarah.
Solusi untuk membuat suatu komunikasi dalam berorganisai tersebut dapat berjalan dengan baik haruslah dengan cara, menciptakan suasana kondusif dan santai dalam musyawarah, tidak memaksakan kehendak dari masing-masing individu, mampu mengontrol emosi dengan baik, serta memperjelas dan mempertegas apa yang sampaikan. Itu lah solusi agar komunikasi dalam organisasi dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik yang terjadi. Dan jika terjadinya suatu konflik harus lah diselesaikan dengan bermusyawarah.

http://www.academia.edu/8658998/Kasus_Komunikasi_Komunikasi_Antar_Pribadi_

 Contoh kasus tentang Pengambilan Keputusan.

            Suatu organisasi/perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.

Dari contoh kasus diatas dimana seorang pemimpin dapat mengambil keputusan. Berikut analisa permasalahan serta solusi yang dapat kami simpulkan yaitu:

                Dimana pimpinan dapat saja mengambil keputusan tanpa didiskusikan terlebih dahulu karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila menggunakan perkiraan ahli, kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan memerlukan banyak waktu untuk membuat keputusan. Oleh karena itu dalam kasus ini seorang pimpinan tersebut tidak senggan akan memutuskan untuk kebutuhan dari perusahaan dimana memang penting untuk perusahaan tersebut walaupun tanpa adanya diskusi dengan anggotanya.

http://andrisudwi.blogspot.co.id/2012/10/contoh-studi-kasus-dari-pengambilan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar